Webinar Series #1 - ASEAN Higher Education Conference: Saatnya ASEAN Mendunia!

Dalam rangka mencapai visi inklusivitas pendidikan tinggi, melalui transformasi digital, ASEAN Higher Education Conference (AHEC) menggelar Webinar Series #1 dari 10 seri dengan tema "Fostering Digital-Driven Research and Innovation". Acara webinar yang dilakukan pada tanggal 7 Juni 2023 ini bertujuan untuk menjelajahi potensi teknologi digital dalam meningkatkan riset dan inovasi di bidang pendidikan tinggi. Webinar pertama dari 10 rangkaian webinar ini diselenggarakan oleh Universitas Padjadjaran.

Dalam kesempatan ini, Prof. Ojat Darojat., M.Bus., Ph.D., selaku Rektor Universitas Terbuka (UT)  mendapat kehormatan untuk menjadi salah satu pembicara kunci dengan topik presentasi “Ensuring Equal Opportunity of Digital Ecosystem to Universities in Indonesia.” Pembicara kunci lainnya adalah Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., MSIE. (Rektor Universitas Padjajaran - Indonesia), Dr. Kyi Shwin (Rector of Yangon University of Foreign Languages – Myanmar), Dr. Hazri bin Haji Kifle (Vice Chancellor of Universiti Brunei Darussalam), dan Mr. Charamporn Jotikasthira (Executive Director of Bangkok Bank Public Company Ltd. – Thailand).

Prof. Ojat menekankan bahwa transformasi digital telah dianggap sebagai solusi penting dan strategis di Indonesia. Saat ini, pembelajaran yang ditingkatkan oleh teknologi, khususnya pembelajaran daring, menjadi agenda penting bagi semua perguruan tinggi di Indonesia.

Prof. Ojat menjelaskan penyediaan akses pendidikan tinggi untuk seluruh masyarakat Indonesia masih menjadi permasalahan yang serius bagi pemerintah Indonesia. Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar sekitar 280 juta yang tersebar sejauh 5000 kilometer dari timur ke barat, menyebar di 17.000 pulau di antara 360 suku.

Untuk itu UT mendapat mandat dari pemerintah dalam menjawab permasalahan penyediaan akses pendidikan yang bersifat massif. UT yang didirikan pada tahun 1984, sebagai satu-satunya universitas pembelajaran jarak jauh di Indonesia. UT menggunakan model pembelajaran terbuka dan jarak jauh (Open and Distance Learning) untuk pendidikan tinggi. Untuk memastikan pelayanan yang maksimal, UT memiliki 39 kantor regional (UT Daerah) di seluruh Indonesia, serta ada perpanjanan tangan dari UT Daerah berupa Sentra Layanan UT (Salut) sebagai fasilitas layanan UT yang berada di kota/kabupaten kluster.

UT juga menggunakan sistem pemantauan terintegrasi untuk memastikan semua layanan berjalan dengan baik. UT telah mengembangkan ruang baca virtual, UT TV, UT Radio, dan Massive Open Online Courses (MOOCs). UT telah mengembangkan sistem ujian online yang dilengkapi dengan aplikasi pengawasan daring, untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang memiliki kapasitas untuk mengikuti ujian dari rumah atau kantor mereka.

Selain itu, UT juga melayani mahasiswa di sekitar 50 negara, terutama pekerja migran terkini di luar negeri, dengan mayoritas di Arab Saudi, Jepang, Taiwan, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Brunei, Yerusalem, dan Korea Selatan. Dengan menerapkan pendidikan jarak jauh, UT telah memberikan kesempatan yang setara bagi pendidikan tinggi kepada masyarakat dengan meningkatkan jumlah mahasiswa dari waktu ke waktu.