Indonesia DEI Summit 2023: UT Hadir dan Bergerak Menggemakan DEI Bersama Manulife

DEI (Diversity, Equity, and Inclusion) telah menjadi unsur penting dalam perkembangan setiap organisasi di dunia dengan cara penerapan masing-masing. Salah satu perusahaan asuransi jiwa multinasional, Manulife Indonesia, menyelenggarakan DEI Summit 2023 dengan tema “Bring DEI to Life” pada Kamis, 30 agustus 2023, bertempat di Le Meridien Hotel, Jakarta. Universitas Terbuka (UT) sebagai Perguruan Tinggi Negeri yang mengusung Pendidikan Tinggi Terbuka Jarak Jauh (PTTJJ) sejak tahun 1984 menerapkan DEI. Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama dan Bisnis Universitas Terbuka (UT), Bapak Rahmat Budiman, S.S., M.Hum., Ph.D. menjelaskan lebih jauh tentang DEI yang diaplikasikan di UT lewat forum ini.

Acara dibuka oleh Ryan Charland selaku CEO & President Director Manulife Indonesia. Beliau menyampaikan pentingnya penerapan DEI di semua organisasi untuk tumbuh bersama. Sebagai salah satu perusahaan asuransi jiwa, Manulife memperluas penerima manfaat yaitu kepada individu yang positif HIV. Selain itu, Manulife juga yaitu memberikan kesempatan untuk para tuna rungu dengan program magang. Melalui forum ini beliau mengajak semua untuk dapat membuka pikiran dan mendapatkan gambaran tentang manfaat DEI untuk dunia bisnis.

Michelle Taylor Jones, Global Chief DEI, menyampaikan bahwa pentingnya  untuk memastikan semua orang dihormati dan diperlakukan setara dan bermartabat. Ada empat pilar yang dilakukan di Manulife untuk menggerakkan strategi DEI global yaitu, mengoptimalkan kekuatan keragaman di tempat kerja, membangun lingkungan yang inklusif, menciptakan dampak positif di masyarakat, dan mewujudkan solusi inklusif untuk bisnis. Lewat forum ini beliau berharap semua dapat belajar serta membangun budaya yang inklusif.   

Turut hadir pada kegiatan ini yaitu Budi Tampubolon, Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Beliau memaparkan bahwa DEI sudah menjadi identitas bangsa Indonesia yaitu dengan slogan Bhineka Tunggal Ika. Di Tengah jumlah pengguna individu asuransi jiwa yang meningkat secara kuantitas, Pak Budi juga mengapresiasi usaha Manulife untuk membuka ruang diversitas baru yang menerima HIV dalam daftar asuransi jiwa Manulife.

Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi mengenai definisi dan cara menjadikan DEI sebagai prioritas bisnis. Sudesh Thevasenabathy, Head of Diversity, Equity & Inclusion Manulife Asia, menjelaskan konsep dasar dan cara kerja DEI dalam suatu organisasi beserta manfaatnya. Beliau menjelaskan bahwa dampak CSR dan DEI berbeda dimana DEI mempunyai dampak yang lebih lama. Pada kesempatan ini Bapak Rahmat Budiman menjelaskan bahwa DEI telah menjadi DNA bagi UT. Sesuai dengan tagline UT yaitu “Making Higher Education Open to All” dimana UT memberikan akses pendidikan tinggi kepada orang-orang yang tidak dapat mengikuti pembelajaran secara tatap muka. Keterbukaan di UT diantaranya open to people, semua orang bisa mengakses pendidikan tinggi di UT tanpa memandang status sosial, open to place, dimanapun tempat tinggalnya mahasiswa dapat mengakses UT, open to time, tidak ada tenggat waktu yang diberikan untuk menyelesaikan pendidikan tinggi. UT mempunyai mahasiswa dengan latar belakang yang berbeda-beda, bahkan mahasiswa disabilitas. UT juga menyiapkan beasiswa untuk mahasiswa disabilitas, dan berterima kasih kepada Manulife yang mau berpartisipasi memberikan beasiswa tersebut.

Sesuai dengan tema kegiatan, Manulife juga mengundang perwakilan mahasiswa difabel UT yang menerima beasiswa pendidikan dari Manulife juga berkesempatan untuk mengikuti program magang di Manulife. Mahasiswa UT tersebut berasal dari program studi manajemen.