Jajaki Kerja Sama, Rektor UT dan Delegasi Sambangi British Council dan Coventry University, UK

Salah satu tolok ukur keberhasilan sebuah perguruan tinggi dalam memberikan layanan optimal kepada mahasiswa dan pemangku kepentingan adalah melalui terlaksananya jalinan kerja sama dengan berbagai pihak. Hal ini pun menjadi salah satu kunci indikator kinerja utama (IKU) yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sejak beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu, Universitas Terbuka (UT) sebagai bagian dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, dan Teknologi (Kemendikbudristek) perlu meningkatkan kerja sama dengan institusi lain, baik dalam ataupun luar negeri, dalam bidang akademik ataupun non-akademik.

UT sebagai salah satu mega university dengan lebih dari 439.000 mahasiswa, baik yang berdomisili di dalam negeri ataupun di luar negeri, berkepentingan untuk lebih mengoptimalkan kerja sama internasionalnya. Pada kesempatan ini, United Kingdom (UK) merupakan tujuan utama pada perjalanan dinas luar negeri (PDLN) delegasi UT. Kunjungan delegasi UT yang digawangi langsung oleh Rektor UT, Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D. diselenggarakan bekerja sama dengan pihak British Council (BC) yang merupakan agen resmi pendidikan di UK.

Pada PDLN yang terselenggara 22-26 Mei 2023, Rektor didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Mohamad Yunus, M.A. beserta jajaran pimpinan Indonesia Cyber Education Institute (ICE Institute), termasuk salah satu pendirinya, Prof. Paulina Pannen. Pada kunjungan ini hadir pula Prof. Tjitjik Sri Tjahjandarie, Ph.D. selaku Sekretaris Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (SesDirJen Dikti) pada Kemendikbudristek yang juga merupakan salah satu anggota dari Majelis Wali Amanat (MWA) UT.

Rangkaian kegiatan kunjungan delegasi Indonesia diawali dengan pertemuan di Kantor Pusat British Council yang berlokasi di 1 Redman Pl, London E20 1JQ (22/5/23). Peserta mengikuti presentasi dari dua orang perwakilan Quality Assurance Agency (QAA) Global yang merupakan agen resmi penjaminan kualitas pendidikan di UK. Pada kesempatan tersebut delegasi Indonesia mendapatkan wawasan mengenai proses penjaminan kualitas yang diselenggarakan pada pembelajaran daring di institusi-institusi pendidikan tinggi dengan menerapkan standar kualitas yang sudah disepakati bersama anggota QAA. Adapun anggota QAA sebagian besar merupakan perguruan tinggi ternama di seluruh Kawasan UK. Sebaliknya, pada kesempatan tersebut Rektor UT membagikan pengalaman dalam proses penjaminan kualitas untuk institusi pendidikan tinggi jarak jauh dengan jumlah mahasiswa yang cukup besar.

Pada hari yang sama, delegasi berkesempatan mengunjungi Coventry University yang berlokasi di pusat Kota London. Coventry University dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi yang memiliki daya jangkau cukup luas dengan membuka layanan pembelajaran hingga kawasan Asia, seperti di Singapura dan China. Pertemuan awal ICE Institute dengan Coventry University ini sangat produktif setelah kedua belah pihak menyampaikan presentasi program online courses dengan kesepakatan untuk menindaklanjuti kerja sama yang lebih intensif dalam waktu dekat.

Kegiatan ini merupakan awal yang sangat baik bagi delegasi UT untuk melanjutkan proses kunjungan di beberapa institusi lainnya. Hal tersebut tampak dari kesepakatan kedua belah pihak untuk mengadakan pertemuan lanjutan yang membahas upaya kerja sama lebih intensif. Selamat kepada UT dan ICE Institute!