TING XIV 2022, Pendidikan Era Digital dalam Penerapan Merdeka Belajar untuk Semua

Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional, Universitas Terbuka (UT) sebagai pencetak sarjana berprofesi guru, kembali mengadakan Temu Ilmiah Nasional Guru (TING) pada Sabtu, 19 November 2022 di Universitas Terbuka Convention Center, diselenggarakan Temu Ilmiah Nasional Guru (TING) XIV dengan Tema “Pendidikan Era Digital dalam Penerapan Merdeka Belajar untuk Semua”. Peserta dan pemakalah dapat mengikuti kegiatan ini melalui ruang rapat online dan juga live streaming melalui YouTube Channel Universitas Terbuka (UT) TV. Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dipercayakan kepada UT guna memperingati hari Guru setiap 25 November yang dimulai dari tahun 2009.  

Dalam Temu Ilmiah Nasional Guru 2022 menghadirkan, meghadirkan keynote speaker Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. yang diwakili oleh plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Dikti Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, ASEAN.Eng., turut hadir dalam kegiatan ini sebagai Pembicara Utama Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Dr. Drs. Karjono. S.H. M.Hum,.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Dr. Widiasih, M.Pd., menyampaikan terdapat 1500 partisipan yang bergabung dalam kegiatan TING XIV yang terdiri dari  85 pemakalah. Adapun latar belakang pastisipan dari TING XIV adalah dari Guru, Dosen, Mahasiswa pendidikan Guru, praktisi dan pemerhati pendidikan yang berasal dari seluruh Indonesia. Beliau menyatakan bahwa terdapat 8 (delapan) sub-tema yaitu: 1) Inovasi Teknologi Pendidikan di Era Digital Pasca Pandemi COVID-19, 2) Disrupsi Era Digital dalam Pembelajaran Jarak Jauh, 3) Lesson Learned Pembelajaran di Era Pandemi COVID-19, 4) Merdeka Belajar untuk Menumbuhkan Kearifan Lokal, 6) Networking dalam Kerangka Merdeka Belajar, 6) Character Building dalam Pembelajaran Multikultural Era Digital, 7) Best Practices Pendidikan untuk Semua, dan 8) Self-efficacy dalam Menumbuhkan Generasi Emas.

Selanjutnya sambutan Dekan FKIP Dr. Ucu Rahayu, M.Sc. menyampaikan bahwa kegiatan TING ini memiliki tujuan untuk menjadi wahana yang berupaya untuk dapat mendorong serta mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Berdasarkan dari tujuan dan harapan tersebut maka kami sangat memahami bahwa TING akan bermanfaat untuk mencapai Generasi Emas 2045 dan Pendidikan untuk semua. Pada TING XIV kesempatan kali ini Dekan FKIP mengucapkan selamat lepada para pemenang Lomba Inovasi Pembelajaran dan Kreativitas Mahasiswa Nasional (LIPKMN) Tahun 2022 yang lombanya sudah diselenggarakan dari tanggal 20 Juli 2022 sampai dengan November 2022, hasil karya tersebut diharapkan dapat diterapkan sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.

Pada sambutan Rektor yang di wakilkan oleh Wakil Rektor Bidang Pengembangan Institusi dan Kerja Sama Rahmat Budiman M.Hum., Ph.D.  menyampaikan, "saat ini kita memasuki era digital di mana tidak dapat kita pungkiri, digitalisasi telah terintegrasi dalam pembelajaran siswa. Pandemi Covid juga telah mempercepat proses digitalisasi pendidikan secara lebih optimal." Pendidikan akan sangat berpengaruh dan sangat penting dalam membangun kepribadian yang lebih baik. "Atas dasar maka itu masyarakat Indonesia berhak atas pendidikan. Education for all harus menjadi perhatian kita semua untuk kemajuan Indonesia,"

Dalam paparan yang disampaikan melalui Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum. Pendidikan Pancasila menjadi mata pelajaran wajib. Tidak hanya di jenjang pendidikan dasar saja. Tetapi di semua jenjang, hingga di level pendidikan tinggi. Mata Pelajaran seperti Pancasila harus di wajibkan bisa membentengi generasi muda dari paham atau ideologi asing. Apalagi saat ini generasi muda begitu erat dengan perangkat digital. Bahkan pengaruh ideologi asing juga ditengarai merambah ke unsur aparatur sipil negara (ASN), Polri, dan TNI. Peraturan Pemerintah (PP) 4/2022 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang terbaru. Di dalam PP tersebur ditetapkan bahwa Pendidikan Pancasila dijadikan mata pelajaran wajib. Mulai dari jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai pendidikan tinggi. Beliau mengatakan saat ini BPIP sudah menyiapkan 15 buku Pendidikan Pancasila untuk semua jenjang. Sementara itu Kemendikbudristek menyiapkan modul pembelajarannya. Dia mengatakan konten atau materi pelajaran Pendidikan Pancasila sekarang berbeda dengan sebelumnya. Diharapkan pembelajaran Pendidikan Pancasila lebih mudah dan menyenangkan. Berbeda dengan zaman dahulu, pembelajaran Pancasila lebih dominan teori saja.

Selain itu, FKIP UT juga menghadirkan pembicara pleno, di antaranya; Oscarina Dewi Kusuma (Kepala Sekolah Global Jaya), Prof, Paulina Pannen (Kepala ICE Institute), Najelaa Shihab (Founder Sekolah Cikal dan Sekolah Murid Merdeka).