UT berkontribusi 10% untuk APK Pendidikan Tinggi di Indonesia

Rahasia kuliah di Universitas Terbuka (UT) adalah disiplin. Kuliah di UT mengharuskan belajar mandiri. UT adalah “Need”, bukan “Want” seperti perguruan tinggi lain, karena memaksa mahasiswa untuk disiplin dan mandiri dalam menjalankan kuliahnya tanpa pendampingan dan deadline yang ketat.  Saat ini jumlah mahasiswa UT sangat besar dan tersebar di seluruh Indonesia, bahkan UT telah menyumbangkan 10% target pemerintah dalam meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi. Demikian yang disampaikan oleh Direktur Kelembagaan Direkorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemdikbud-Ristek RI, Dr. Lukman, S.T., M.Hum. pada saat memberi pengarahan di Workshop Representasi PJJ Dalam Instrumen Akreditasi Program Studi (APS) Dan Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) di Hotel Veranda, Pakubuwono, Jakarta (290322)

Dr. Lukman pada paparannya menyampaikan, data terkini di Indonesia telah ada 4500 Perguruan tinggi, 9 juta mahasiswa, 30 ribu program studi. Beliau pun menyampaikan 5 arah kebijakan Kemdikbud-Ristek RI terkait dengan strategi pendidikan tinggi antara lain:

  1. Meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi
  2. Meningkatkan mutu dan inovasi pendidikan tinggi
  3. Menguatkakan mutu dosen dan tendik
  4. Menguatkan sistem tata kelola dan pendidikqn tinggi
  5. Menguatkan riset, inovasi dan pengabdian masyarakat

Perkembangan Pendidikan Jarak Jauh saat pandemi sangatlah pesat. Bahkan beberapa PTN dan PTS dan program studi baru melaksanakan sistem pembelajaran PJJ dengan modus tunggal seperti UT.  Dengan semakin banyaknya perguruan tinggi dan program studi yang melaksanakan sistem pembelajaran PJJ perlu kawal dengan proses penjaminan mutu yang baik agar dapat berkualitas seperti UT dan bertahan dalam era kompetisi yang ketat.  Bapak Direktur Kelembagaan Kemdikbud-Ristek RI berharap BAN PT dan LAM untuk dapat melahirkan instrumen penilaian akreditasi tidak saja untuk UT namun juga untuk perguruan tinggi dan program studi telah memperoleh izin melaksanakan PJJ. Selain itu menurutnya, UT punya keunikan dan kekhasan yang tidak bisa disamakan dengan PT lain sebagai PTJJ,  bahkan IKU untuk UT harus berbeda dengan PT tata muka.

Rektor UT sependapat memang UT berbeda,  pada saumbutanya  Prof Ojat Darojat menjelaskan bahwa UT terus berjuang untuk mendapatkan akreditasi yang lebih baik dalam program studi maupun akreditasi perguruan tinggi. Dalam perjalanan UT ke 37 th, UT sangat concern tentang kualitas mutu pendidikan. Pendirian UT merupakan bagian dari visi pemerintah mewujudkan sila ke 5 dari Pancasila dan UUD’45 pasal 34. UT hadir dan didirikan pemerintah sebagai PTN untuk mereka yang sedang bekerja namun ingin melanjutkan pendidikan tanpa meninggalkan pekerjaan, menampung  fresh graduate yg tidak tertampung di PTN dan upaya perluasan jangkauan dan pemerataan pendidikan dengan biaya yang terjangkau.

Workhshop Representasi PJJ dalam Instrumen Akreditasi Program Studi (APS) Dan Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) ini diselenggarakan oleh Pusat Penjaminan Mutu Penddikan (PPMP-UT). Salah satu tujuan dari workshop ini adalan sebagai langka awal untuk membangun komunikasi dan penyamaan persepsi terkait representasi PJJ dalam mempersiapkan pengembangan instrumen terkait Akreditasi Program Studi (APS) dan Akreditasi Perguruan Tinggi (APT). Dalam laporannya Kepala PPMP-UT Dr. Ake Wihadanto, SE.,MT menyampaikan pada tanggal 31 Desember 2021 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemdikbud-Ristek RI dan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) telah mengadakan Peluncuran Peralihan Akreditasi Program Studi dari BAN-PT kepada 5 Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) baru. Dengan demikian proses akreditasi Program Studi telah telah resmi peralihannya kepada Lembaga Akreditasi Mandiri dan berlaku mulai 1 April 2022. Saat ini sudah ada 6 LAM yang diakui pemerintah sebagai lembaga akreditasi mandiri (Peraturan BAN-PT Nomor 19 Tahun 2022 Tentang Cakupan Akreditasi Program Studi pada Lembaga Akreditasi Mandiri).

Kegiatan workshop ini berlangsung selama tiga hari mulai tanggal  29 sampai dengan  31 Maret 2022 yang dihadiri oleh Direktur Kelembagaan Dirjen Diktiristek Kemdikbud-Ristek RI, Ketua Majelis BAN-PT, Direktur dan Sekretaris Dewan Eksekutif BAN-PT, 4 Pimpinan Lembaga Akreditasi Mandiri, dan para pimpinan UT Rektor, para Wakil Rektor, para Dekan, para Kepala Biro, para Ketua Lembaga, koordinator di kantor Rektorat. Pada sesi akhir dari kegiatan workshop ini para undangan diajak untuk mengunjungi unit-unit di UT Pusat diantaranya adalah Pusat Pengembangan Multimedia, Perpustakaan UT, Pusat Pengelolaan Bahan Ajar, Pusat Pengujian dan UPT-Teknologi Inormasi dan Komunikasi