AAOU Virtual Talk Show: Tantangan Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh di Era Pandemi Covid-19

Asian Association of Open Universities (AAOU) menggelar AAOU Virtual Talk Show dengan mengangkat tema “Reshaping Resilient Open Education Leadership in Asia During COVID-19” yang ditayangkan melalui Zoom Meeting dan Youtube UT TV Channel pada hari Selasa, 17/11/2020. Talk Show ini diselenggarakan sebagai bentuk dukungan AAOU terhadap salah satu mitra terbaiknya yaitu International Council of Open and Distance Education (ICDE) yang akan menyelenggarakan ICDE President’s Forum pada 25 November 2020. ICDE mengundang anggota dan mitranya untuk mengadakan Satellite Engagement Event dengan tujuan memberikan gambaran tentang tantangan yang dihadapi oleh institusi penyelenggara Pendidikan terbuka dan jarak jauh.  Selanjutnya, laporan kegiatan ini dapat  menjadi bahan pemikiran pada acara besar ICDE tersebut.  

Pada kesempatan ini, Torunn Gjelsvik selaku sekretaris General ICDE, berkenan memberikan sambutan pembuka dan terima kasih atas dukungan dari AAOU. Tiga orang pembicara ahli pada bidang pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh dihadirkan pada acara ini, yaitu Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed., Ph.D. dari Universitas Terbuka, Dr. K. C. Li selaku Direktur Penelitian Open University of HongKong dan Prof. Dato’ Dr. Mansor Fadzil selaku Presiden Open University Malaysia, sedangkan  Prof. Dr. M. Gorky Sembiring, M.Sc. dari Universitas Terbuka bertindak selaku pemandu acaranya.

Presiden AAOU yang sekaligus Rektor UT Prof. Ojat Darojat., M.Bus., Ph.D., dalam sambutannya berharap melalui acara ini, AAOU dapat mempromosikan dan mendukung pembelajaran terbuka dan jarak jauh. Melalui diskusi dengan para pakar, diharapkan dapat membuka ide dan menjaga kepimpinan terbuka dan jarak jauh terutama di Asia. Meskipun di tengah pandemi Covid-19, pendidikan tetap harus berlangsung, menjaga kualitas pendidikan tinggi yang disediakan, serta memastikan terjangkau bagi semua masyarakat.

Dalam kesempatan ini, Tian Belawati menyoroti bahwa pandemi Covid-19 mengubah sistem pendidikan konvensional ke online dengan cepat. Dari sisi lain dapat dilihat bahwa pandemi Covid-19 mempromosikan pendidikan online secara pesat. Bagi UT, hal ini menumbuhkan kompetitor di bidang pendidikan jarak jauh sekaligus menambah mitra kerja sama.

Pemerintah Hong Kong juga melakukan hal yang sama dengan Indonesia dalam menyediakan fasilitas bagi para pelajar dan pendidik yang lebih efektif dan efisien dalam masa pandemi Covid-19. K. C. Li menyampaikan bahwa Open University of Hong Kong bekerja sama dengan pemerintah Hong Kong dalam menghadapi Covid-19 terutama di bidang pendidikan yaitu dengan penambahan fasilitas untuk mendukung proses belajar mengajar.

Hal senada juga dilakukan oleh Open University Malaysia, Dato’ Dr. Mansor Fadzil mengatakan bahwa OUM lebih siap dalam menjalakan pendidikan tinggi di masa pandemi Covid-19 karena OUM telah mempersiapkan kelas online yang disesuaikan dengan aspirasi mahasiswa. OUM juga meningkatkan Data Center, kapasitas staf, menyediakan berbagai fasilitas yang lebih terjangkau dan berkualitas bagi pelajar.

Tian mengapresiasi atas langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam melucurkan program Merdeka Belajar yang memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk mengambil satuan kredit semester (SKS) selama dua semester di universitas lain, lalu dapat dikonversi pada kampus mahasiswa. Tian juga menambahkan bahwa para pelajar juga lebih senang belajar melalui e-learning yang memberikan waktu fleksibel dalam belajar.