Dirjen Belmawa Kemenristekdikti - Pendidikan Sebagai Elevator Status Sosial

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Dirjen Belmawa - Kemenristekdikti), Prof. Ismunandar, Ph.D. memberikan pembekalan kepada peserta Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) Akademik Universitas Terbuka pada Kamis (17/1) di Hotel Grand Savero Bogor.

Dalam paparannya, Dirjen Belmawa menyampaikan tantangan pendidikan dalam era Revolusi Industri 4.0. Disebutkan bahwa pendidikan adalah elevator sosial bagi segenap warga negara Indonesia, termasuk mereka yang bekerja di luar negeri sehingga terjadi perubahan dalam bersikap dan berperilaku karena pendidikan yang baik akan menghasilkan warga negara yang baik. Revolusi Industri 4.0 dalam bidang pendidikan menuntut tersedianya tenaga kerja unggul yang sesuai tuntutan pekerjaan di masa depan. Tantangan bagi perguruan tinggi, termasuk UT adalah menghasilkan lulusan yang siap bekerja.

Ke depan, pendidikan tinggi akan semakin personalised and job-related learning. Kedua hal itu harus dijawab UT dengan memfasilitasi pekerja atau siswa non-tradisional melalui pendidikan jarak jauh yang memiliki daya saing. Untuk itu, ada tiga kunci utama dalam pengembangan kurikulum Perguruan Tinggi. Pertama adalah literasi baru, seperti keterampilan dalam penguasaan teknologi, literasi data, dan hubungan antar manusia. Kedua adalah general education yang memadai, misalnya, pemahaman toleransi, anti korupsi, kewarganegaraan, dan kesadaran pajak. Terakhir adalah mendukung re-skilling dan pembaharuan pengetahuan.