Bersama Kemnaker RI, UT Meningkatkan Kualitas WNI di Luar Negeri

Menyediakan akses pendidikan tinggi yang tak terbatas waktu dan tempat bagi semua warga negara Indonesia terus menerus dilakukan oleh Universitas Terbuka (UT). Salah satu upayanya adalah memperluas layanan pendidikan bagi warga negara Indonesia yang berada di luar negeri. Banyak sekali warga negara Indonesia yang bekerja dan menetap di luar negeri ingin mendapatkan pendidikan namun terkendala waktu dan tempat. Untuk menjawab kesulitan tersebut, bersamaan dengan kegiatan Rapat Koordinasi Nasional UT di hari pertama, UT menjalin kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman pada Senin, 22 Februari 2016 bertempat di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC).

Acara penandatanganan Nota Kesepahaman ini dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kemnaker RI dan Rektor UT. Kerja sama ini merupakan perpanjangan dari kerja sama yang telah dilaksanakan pada tahun 2010 lalu. Kerja sama tersebut menitik beratkan pada peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia di luar negeri, peserta magang dan pekerja/buruh di kawasan industri melalui Sistem Pendidikan Jarak Jauh (SPJJ) yang selama lebih dari 3 dasawarsa telah dijalankan UT. Dengan adanya kerja sama ini, para pekerja Indonesia yang berada di luar negeri dapat merasakan manfaat belajar dengan Sistem PJJ dan meningkatkan kompetensinya secara langsung.

Penandatanganan MoU UT dan Kemnaker RI 2016

Dalam sambutannya, Rektor UT Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed., Ph.D mengatakan “Keberadaan UT cukup memberikan harapan bagi mereka (Tenaga Kerja Indonesian di luar negeri), saya semakin yakin bahwa UT memang harus hadir di sana mewakili negara. Inilah barangkali kontribusi kecil yang bisa diberikan oleh Universitas Terbuka”. Dia menambahkan dengan adanya penandatanganan ulang Nota Kesepahaman ini, maka akan semakin kuat komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas hidup TKI di luar negeri. Sementara Sekjen Kemnaker RI Ir. Abdul Wahab Bangkona, M.Sc mengungkapkan “Kalau kita berbicara pendidikan, tentu kita menyadari betul bahwa ini adalah pilar bangsa. Dua hal utama yaitu kualitas dan accessibility, dan tidak ada yang bisa mengalahkan UT dalam konteks accessibility. Karena salah satu tantangan Indonesia di bidang pendidikan adalah accessibility untuk saudara-saudara kita yang ada di pulau-pulau, yang ada di pelosok-pelosok”. Dia berfikir UT lah yang dapat menyediakan akses pendidikan tinggi bagi mereka yang mempunyai keterbatasan tersebut.

UT sebagai PTN dengan Sistem PJJ merupakan representasi pemerintah yang harus mampu menghadirkan dirinya untuk melayani pendidikan semua anak bangsa di mana pun mereka berada, termasuk luar negeri. Seperti halnya Program Nawa Cita (NC) yang menekankan pada peningkatan kualitas hidup SDM melalui peningkatan kualitas Pendidikan & Pelatihan (NC-5: Indonesia Pintar & Sejahtera) serta peningkatan produktivitas dan daya saing bangsa di pasar internasional (NC-6: Indonesia Hebat), maka UT hadir untuk mewujudkan cita-cita pemerintah tersebut dengan memberikan harapan baru, harapan perubahan masa depan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia. Termasuk bagi mereka yang bekerja di pabrik-pabrik atau perusahaan di dalam maupun luar negeri.