Meningkatan Kualitas dan Kompetensi Tenaga Kesehatan Melalui UT

Kesehatan menjadi salah satu sektor penting dalam pembangunan kualitas manusia Indonesia saat ini, mengingat banyaknya permasalahan kesehatan ditengah masyarakat yang semakin hari tidak kunjung berkurang namun semakin bertambah. Peran pendidikan tinggi dalam sektor ini memang tidak diimplementasikan secara langsung, melainkan dari pangkal yaitu usaha pembentukan sumber daya manusia berkualitas di bidang kesehatan dan Corporate Social Responsibility (CSR) melalui pelatihan-pelatihan bertema kesehatan serta usaha-usaha lainnya. Dengan membentuk SDM di bidang kesehatan yang berkualitas dan berkarakter luhur, maka masyarakat akan merasakan dampak dari peran pendidikan terhadap kesehatan secara langsung.

Dalam upaya bersama meningkatkan SDM kesehatan di Indonesia, Universitas Terbuka (UT) bekerjasama dengan 9 asosiasi bidang kesehatan di Indonesia untuk penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Jarak Jauh (PTJJ) di lingkungan Dinas Kesehatan seluruh Indonesia. Awal kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman pada 3 Desember 2015 di Auditorium Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan, Jakarta. Penandatanganan nota kesepahaman yang dibuka oleh Kepala Badan PPSDM Kesehatan ini dilangsungkan ditengah-tengah acara Pertemuan Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan Bidang Kesehatan yang dihadiri oleh perwakilan institusi dan asosiasi bidang kesehatan dari seluruh Indonesia.

MoU UT dan Institusi Kesehatan 3-12-2015

Kedepan, bentuk kerjasama ini akan direalisasikan melauli pembentukan 3 program studi baru di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), yakni D3 Kebidanan, D3 Keperawatan, dan D3 Farmasi di lingkungan UT. Hal ini memang menjadi tujuan utama dari kerjasama tersebut, terlebih lagi Undang Undang No. 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan yang menyatakan bahwa tenaga kesehatan harus memiliki kualifikasi minimum diploma 3. Selain itu, kendala waktu yang menjadi hambatan bagi profesional bidang kesehatan juga dapat teratasi melalui sistem PTJJ UT.

Dekan FMIPA UT Dr. Ir. Sri Harijati, M.A. selaku wakil dari UT yang menandatangani nota kesepahaman tersebut menjadi salah satu pembicara yang mengusung tema “Teknis Penyelenggaraan Program Percepatan Kualifikasi Tenaga Kesehatan” dalam diskusi panel siang itu. Harijati menjelaskan bagaimana sistem PTJJ UT selama ini dijalankan dan bagaimana program pendidikan kesehatan ini akan diselenggarakan ke depan. Dia berharap dengan adanya kerjasama ini, UT dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga kesehatan Indonesia demi pelayanan kesehatan yang prima bagi masyarakat.

Dengan adanya kerjasama ini, tidak hanya para profesional bidang kesehatan, tetapi juga masyarakat umum melihat UT menjadi salah satu pilihan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi kesehatan mereka. UT dirasa dapat menjadi jawaban bagi mereka yang berniat untuk meningkatkan kualifikasi khususnya dibidang kesehatan ke jenjang lebih tinggi namun terbentur dengan kendala waktu, mengingat sistem PTJJ yang telah diterapkan UT selama lebih dari 31 tahun.