Mencetak Manusia Berkualitas dan Berbudaya Bersih untuk Indonesia

Pengembangan kemampuan diri dibidang keilmuan demi menghasilkan manusia yang berkualitas merupakan hal penting yang ingin dicapai oleh suatu institusi pendidikan. Namun target untuk memproduksi manusia berkualitas tidak berhenti sebatas kemampuan dan ketrampilan mumpuni yang diperoleh setelah mengenyam pendidikan formal di institusi Pendidikan Tinggi. Pendidikan karakter untuk membangun budaya manusia berakhlak terpuji patut manjadi tujuan utama pula dalam pendidikan tinggi terutama dalam pembangunan karakter berintegritas tinggi yang bersih dari segala macam penyelewengan.

Universitas Terbuka (UT) melihat hal ini menjadi salah satu poin penting yang harus ditanamkan kepada mahasiswanya sebagai bentuk pembangunan karakter yang bersih untuk membangun Indonesia yang bersih pula. Untuk itu, dalam rangkaian wisuda, UT mengadakan seminar yang bertajuk “Membangun Budaya Bersih untuk Meningkatkan Kualitas Manusia Indonesia” pada 16 November 2015 bertempat di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC).

Seminar ini dihadiri oleh para calon wisudawan yang terpilih dari ribuan wisudawan UT yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebelum sesi inti dimulai, Rektor UT Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed., Ph.D beserta jajarannya hadir untuk menyapa para calon wisudawan dalam sesi Temu Wicara. Ini adalah kali pertama bagi para calon wisudawan untuk bertemu Rektor UT beserta jajarannya. Dalam sesi tersebut Rektor UT memperkenalkan seluruh pejabat di UT di lingkungan UT pusat dan berdiskusi dengan para calon wisudawan terkait dengan pengalaman mereka menempuh pendidikan di UT.

Seminar Wisuda Universitas Terbuka 16-11-15

Seperti seminar-seminar sebelumnya, UT selalu menghadirkan pembicara yang kompeten di bidangnya. Dalam seminar kali ini, UT mendatangkan Adnan Pandu Praja, SH., Sp.N., LLM., salah satu Pimpinan Komisi Pemberantas Korupsi atau yang lebih akrab disebut KPK. Kehadiran Adnan Pandu Praja dalam seminar kali ini bukan tanpa alasan, UT merasa perlu mendatangkan Adnan untuk memberikan wawasan dan bekal kepada para calon wisudawan UT mengingat situasi di Indonesia saat ini membutuhkan insan-insan berpendidikan yang mempunyai integritas dan profesionalisme tinggi.

Dalam paparannya, Adnan menyatakan korupsi pada dasarnya dimulai dari hal yang paling kecil dan dari diri sendiri seperti halnya berbohong dan menyontek. Oleh karena itu, untuk mencegah korupsi sejak dini, maka peran seorang guru sangatlah penting. Bagaimana guru dapat membentuk karakter peserta didik untuk menjadi pribadi yang jujur dan berintegritas tinggi mempunyai peranan besar untuk memutus rantai korupsi yang sudah dilakukan bertahun-tahun dan turun temurun. Hal yang dapat dilakukan guru adalah dengan memberi suri tauladan dan contoh yang baik kepada anak didiknya. Adnan menutup presentasinya dengan mengajak peserta untuk menjadi contoh yang baik bagi generasi mendantang.

Di lingkungan UT sendiri, para pejabat UT telah dilatih oleh KPK melalui Inspektorat Jendral untuk memahami tentang korupsi dan hal-hal yang berkaitan dengan korupsi. Seperti yang dinyatakan oleh Rektor UT, hal ini dimaksudkan untuk dapat membangun wilayah bebas korupsi di lingkungan UT.

Seminar ini dirasa penting untuk diadakan, karena UT ingin menjadi bagian dari pemberantasan korupsi dengan mencetak generasi-generasi anti-korupsi, sehingga rantai korupsi yang semakin hari semakin mengkhawatirkan ini dapat terputus. Antusiasme seminar yang diadakan hingga siang hari ini tidak hanya dimeriahkan oleh para calon wisudawan saja, tetapi juga oleh karyawan dan pejabat UT yang hadir di gedung berkapasitas 2.200 orang tersebut.