Membangun Bangsa Harus Dimulai dari Usia Dini

Keseriusan Universitas Terbuka dalam membangun bangsa melalui peningkatan sumber daya manusia tidak hanya terlihat dari perdidikan jarak jauh yang telah menjadi rutinitas di UT, tetapi juga dari seminar pada 5 Oktober 2015. Seminar yang bertajuk “Pengembangan Sumber Daya Berkualitas Sejak Usia Dini” ini diadakan di gedung Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Podok Cabe, Tangerang Selatan. Tak kurang dari 760 calon wisudawan hadir dalam seminar tersebut.

Temu Wicara dalam rangkaian wisuda 5 Oktober 2015

Seminar ini dibuka dengan acara temu wicara antara calon wisudawan dengan para pimpinan UT pusat termasuk Rektor UT, Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed., Ph.D. Acara ini secara tidak langsung menjawab rasa penasaran sebagian besar calon wisudawan UT dari seluruh Indonesia yang setelah beberapa lama menempuh kuliah di UT, baru kali ini mereka dapat bertemu langsung dengan jajaran pimpinan di UT. Banyak pertanyaan serta cerita yang diutarakan para calon wisudawan, khususnya suka duka ketika mereka menempuh kuliah di UT.

Seminar Pengembangan Sumber Daya Berkualitas Sejak Dini 5 Oktober 2015

Seminar dengan pembicara Ir. Harris Iskandar, Ph.D, Dirjen PAUD dan Pendidikan masyarakat Kemendikbud, dan Septi Peni Wulandari, Founder Jarimatika dan Ibu Profesional dihadirkan untuk berbagi pengalaman dengan para calon wisudawan. Keduanya telah berkontribusi nyata dalam bidangnya untuk mengembangkan sumber daya manusia khususnya dari anak usia dini. “Susah ya saya menolak kalau diundang oleh UT” tutur Haris saat membuka sesi seminarnya. Beliau mengatakan bahwa generasi saat ini adalah produk dari generasi 30 tahun yang lalu, oleh karena itu untuk membangun Indonesia 30 tahun ke depan adalah dengan mengembangkan potensi anak usia dini saat ini.

Dalam sesi ke dua, dengan gaya yang atraktif Septi juga menekankan hal yang sama. Untuk membentuk generasi yang berkembang dengan baik, maka anak pada usia emas adalah kunci dari hal tersebut. Besar sekali pengaruh yang timbul jika “treatment” yang diberlakukan kepada anak usia emas salah. Peraih Inspiring Women Award dua kali berturut-turut ini menunjukkan keprihatinannya atas perlakuan yang kurang tepat terhadap perkembangan generasi anak usia dini saat ini dan lampau. Di akhir sesi, dengan bernyanyi beliau mengajak peserta seminar untuk berhitung secara menyenangkan. Memang benar belajar itu menyenangkan.