Peluang dan Tantangan Indonesia dalam komunitas ASEAN 2015

Ada yang berbeda dengan Seminar Nasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Terbuka (FISIP-UT) kali ini yaitu membuka proqram Massive Open and Online Courses (MOOCs) ASEAN Studies UT-UNESCO untuk meningkatkan pemahaman MEA bagi seluruh masyarakat ASEAN maupun diluar ASEAN. Seminar Nasional FISIP-UT yang merupakan agenda yang diselenggarakan secara periodik setiap tahunnya. Pada seminar nasional yang diselenggarakan pada tanggal 26 Agustus 2015 di UTCC kali ini mengangkat tema tentang “Peluang dan Tantangan Indonesia dalam komunitas ASEAN 2015.”

Keynote Speaker semnas FISIP UT 2015

Pembicara kunci (keynote Speaker); Dr. A.M. Fachir, wakil Mentri Luar Negri Republik Indonesia yang dalam hal ini diwakili Special Advisor to the Minister on Management Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Tema ini dipandang relevan dengan situasi dan kondisi terkini di Indonesia, dari berbagai media memberitakan bahwa pembangunan sosial, ekonomi dan politik belum memenuhi harapan kita semua, hal ini diindikasikan masih lemahnya tata kelola pembangun di Indonesia dalam menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 dalam produktivitas dan daya saing. Disamping itu Kemenlu juga memberikan apresiasi kepada UT atas kontribusinya pada sektor pendidikan agar Indonesia mampu menghasilkan SDM yang memiliki daya saing tinggi, serta menjalin kerjasama  dengan banyak organisasi internasional guna meningkatkan mutu pendidikan SDM WNI yang berada di Luar negri.

Dalam laporannya Ketua panitia Made Yudhi Setiani S.Ip., M.Si. menyampaikan Seminar Nasional mengkaji berbagai pemikiran dan permasalahan yang terkait dengan tema diatas dari berbagai persepektif dengan subtema sebagai berikut; 1) Peluang dan tantangan sumber daya manusia Indonesia diberbagai sector pembangunan dan pasar tenaga kerja di pasar ekonomi ASEAN, 2) Peluang dan tantangan ekonomi dan infrastruktur bisnis Indonesia, 3) Kerangka hukum dan kebijakan pemerintah Indonesia di era komunitas ASEAN, dan 5) Peluang dan tantangan Indonesia dalam bidang politik dan keamanandi era komunitas ASEAN.

Seminar ini dibuka oleh Dekan FISIP-UT, Prof. Daryono SH., MA., Ph.D yang juga sekaligus membuka secara resmi kuliah terbuka online yang dapat diikuti secara gratis. Pemberlakuan MEA merupakan momentum yang baik untuk melakukan perbaikan-perbaikan khususnya pada sector pendidikan agar Indonesia  mampu menghasilkan SDM yang memiliki daya saing tinggi. Salah satu upaya dari UT bekerja sama dengan UNESCO untuk memberikan kontribusi pada pengembangan SDM terkait dengan MEA adalah menawarkan Massive Open and Online Courses (MOOCs) dengan topic “ ASEAN Integration: Oppurtunities and Challenges”. Pada kesempatan ini Universitas Tebuka kembali secara resmi membuka program MOOCs ASEAN Studies UT-UNESCO untuk meningkatkan pemahaman MEA bagi seluruh masyarakat ASEAN maupun diluar ASEAN. Pendaftaran MOOCs ASEAN Studies dibuka 26 Agustus hingga 26 Oktober 2015.

Harapan diadakannya Seminar Nasional FISIP-UT 2015 ini juga dapat memberikan pengalaman bertukar pikiran sesama peserta sehingga dapat dimanfaatkan dalam mengembangkan pemikiran dan penelitian mengenai peluang dan tantangan Indonesia dalam komunitas ASEAN 2015.

Para Panelis pada seminar nasional FISIP UT 2015

Selain mengundang pembicara kunci (keynote Speaker); Dr. A.M. Fachir, wakil Mentri Luar Negri Republik Indonesia yang dalam hal ini diwakili oleh R. Bagas Hapsoro, S.H., M.A., Special Advisor to the Minister on Management  dan para Panelist H.E. Rahmat Pramono, Duta Besar Republik Indonesia untuk ASEAN, Prof. Courtney Anderson JD. Visiting Profesor dari University of Maryland, University Colege, Amerika Serikat serta Ith Vuthi , M.Sc, M.A. Deputy Director for Program and acting Director of SEAMOLEC yang diwakili oleh Dr. Timbul Pardede , Manager Trainning SEAMOLEC, Seminar Nasional FISIP-UT 2015 ini dihadiri juga oleh para pemakalah yang berasal dari berbagai Institusi , antara lain Kementerian Luar Negri, Kementerian Tenaga Kerja, BKKBN, Ombudsman RI, Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Utara, beberapa perguruan tinggi lainnya, para Tamu Undangan, Para Pembantu Rektor, Dekan dan Ketua Lembaga di lingkungan Universitas Terbuka serta para pemakalah dan peserta seminar.