Rektor-Rektor Perempuan di Indonesia

OKEZONE - Belum banyak perempuan yang memimpin institusi perguruan tinggi Indonesia. Di lingkup perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia saja, baru empat perempuan yang menjadi rektor.

Berikut profil rektor perempuan di Indonesia, seperti dirangkum Okezone, Senin (1/12/2014).

1. Prof. DR. Hj. Badia Perizade MBA, Rektor Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan

Sebelum memimpin Universitas Sriwijaya (Unsri), Badia merupakan perempuan pertama yang menduduki jabatan Dekan Fakultas Ekonomi di kampus tersebut. Tangan dingin Badia membuatnya memimpin Unsri selama dua periode.

Selama masa kepemimpinannya, Badia berhasil membawa Unsri masuk dalam jajaran 50 universitas terbaik nasional versi Ditjen Dikti Kemendikbud serta pemeringkatan webometrics 2009 dan 2010. Unsri juga berhasil meraih peringkat tiga nasional paten Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) antarperguruan tinggi, juara regional OSN 2010, serta peringkat kedua Indonesia Student Mining Competition (ISMC) 2009 dan 2010. Selain itu, UNsri juga menjadi Koordinator Riset Energi Nasional - Rusnas PEBT.

2. Prof. Ir. Tian Belawati. M.Ed., Ph.D., rektor Universitas Terbuka, Jakarta

Wanita kelahiran Sukabumi, 1 April 1962 ini gigih dan ulet dalam memajukan Universitas Terbuka (UT) dan pendidikan jarak jauh. Perjuangan Tian pun diakui dunia internasional melalui penunjukan dirinya sebagai presiden International Council for Open and Disstance Education (ICDE). Tian juga merupakan wanita Asia pertama yang memimpin organisasi bagi para pemerhati dan pelaksana pendidikan jarak jauh internasional.

Alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) ini merintis karier di UT sejak 1985. Sejak itu pulalah dia mencurahkan semua upayanya untuk menjadikan UT sebagai rujukan pendidikan jarak jauh di Tanah Air maupun dunia.