Padatnya Agenda Kunjungan Tidak Menyurutkan Semangat Delegasi UT

Masih seputar program perjalanan dinas luar negeri (PDLN) dengan agenda utama kunjungan kerja Rektor di berbagai institusi pendidikan tinggi di UK. Agenda kunjungan hari ketiga oleh delegasi UT cukup padat, yaitu mengunjungi 1) Middlesex University, 2) University of London yang didampingi oleh perwakilan Royal Holloway University of London, 3) Future Learn, dan 4) Imperial College London (Rabu, 24/05/23). Kunjungan pertama merupakan respon positif atas undangan Prof. Huan Xuan Nguyen dari Faculty of Science and Technology of Middlesex University yang sempat bertemu pada saat berkunjung ke KBRI. Pada kesempatan tersebut, delegasi UT menghadiri Annual Workshop on Digital Twin dengan tema “Transforming Industry and Society with Digital Twins”. Adapun salah satu presentasi disampaikan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM), Dr. Yodi Mahendradhata beserta tim yang menyajikan hasil penelitian kolaboratif dengan tim peneliti dari Middlesex University. Pada pertemuan tersebut, Sekretaris Direktur Jenderal Pendiidkan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Sesdirjen Diktiristek), Prof. Tjitjik Sri Tjahjandari, kembali menyampaikan sambutannya berupa ungkapan apresiasi dan bangga menyaksikan kiprah dosen-dosen Indonesia pada kolaborasi dan kerja sama dengan institusi luar negeri dalam skema penelitian kolaboratif ataupun project internasional lainnya. Prof. Tjitjik bersama pihak Ditjen Diktiristek selanjutnya akan terus mendukung kegiatan-kegiatan kolaboratif internasional tersebut. 

Dari Middlesex University, delegasi meluncur ke University of London yang berlokasi kurang lebih 30 menit waktu tempuh. Delegasi disambut oleh Mike Winter selaku Director of Global Engagement. Pada pertemuan tersebut, turut hadir perwakilan dari Royal Holloway, University of London, Lucy Thomas selaku International Business Development. Dalam durasi satu jam menjelang waktu makan siang, diskusi sangat intensif terutama dalam membuka peluang-peluang kerja sama di antara ketiga institusi.

Delegasi meluncur kemudian ke lokasi pertemuan dengan perwakilan Future Learn yang merupakan pengelola marketplace mata kuliah daring seperti halnya ICE Institute yang dikelola secara independent bekerja sama dengan the Open University UK (OUUK). Pada kesempatan tersebut, ICE Institute berkesempatan untuk lebih jauh berdiskusi tindak lanjut pertemuan tersebut untuk berkolaborasi terkait course exchange, di mana beberapa mata kuliah Future Learn akan digunakan oleh ICE Institute dan sebaliknya.

The last but not least! Pertemuan terakhir pada hari ketiga di Imperial College London tidak mengurangi esensi dari tujuan utama kunjungan tersebut. Pada kesempatan tersebut Prof. Tjitjik tampak antusias berkomunikasi dengan pihak tuan rumah terutama dalam menindaklanjuti kolaborasi yang sudah terbentuk sebelumnya. Berbagai rencana pengembangan kerja sama antar pemerintah Indonesia melalui perguruan tinggi dengan pihak Imperial College London akan segera direalisasikan dalam waktu dekat. Perlu diketahui bahwa Imperial College London ini adalah tempat Prof. Nizam, Dirjen Diktiristek menimba ilmu pada studi S2 dan S3nya.

Dari kunjungan hari ketiga tersebut, banyak hal dapat diperoleh UT ataupun ICE Institute yang ke depannya dapat bermanfaat bagi pengembangan kerja sama atau kolaborasi internasional. Dalam waktu dekat, UT akan segera merealisasikan berbagai rekomendasi yang diberikan berdasarkan hasil PDLN ke UK tersebut. Dari Imperial College London, delegasi meluncur ke kota Bath yang menempuh waktu sekitar dua jam dan bermalam di salah satu kota terindah di UK tersebut untuk mempersiapkan kunjungan hari berikutnya di the University of Bath.