Audiensi STZQI ke UT: UT Siap Berikan Pendidikan Tinggi bagi Lulusan Pesantren

Sebagai penyelenggara Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ), proses bisnis Universitas Terbuka (UT) memiliki perbedaan bila dibandingkan dengan perguruan tinggi konvensional. Selama ini UT selalu berupaya memberikan kualitas penyelenggaraan PTTJJ yang terbaik. UT terus mengembangkan seluruh sistem dan teknis internalnya  untuk menunjang pekerjaan-pekerjaan UT dalam menjalankan proses bisnisnya secara berkualitas. UT pun tidak hanya berfokus dalam pengembangan, karena UT senantiasa melakukan diseminasi atau menyebarluaskan hasil terobosan di berbagai bidang termasuk sistem tata kelola internal atau kelembagaan. Untuk itu UT membuka pintunya untuk  bekerja sama dengan institusi-institusi lain di bidang Pendidikan Jarak Jauh.

Sekolah Tinggi Zawiyatul Quran Indonesia (STZQI) berkesempatan untuk berkunjung dan melakukan diskusi yang lebih holistik dengan UT terkait Learning Management System (LMS) yang UT miliki. Acara ini dilaksanakan pada Rabu, 10 Mei 2023 secara luring di Ruang Rapat Lantai Dasar Wisma 2 UT Pusat. Kunjungan STZQI dipimpin oleh Moch. Hilmi As Shiddiq, Pembina Yayasan Tahfidz Zaawiyah Indonesia, serta Nasril Albab Mochamad M.A., Ketua STZQI, beserta jajaran STZQI lainnya. Kunjungan dengan niat baik ini pun diterima dengan hangat oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Bisnis UT Rahmat Budiman, S.S., M.Hum., Ph.D., Kasubdit Pengamanan dan Audit Sistem Informasi Dimas Agung Prasetyo, M.Sc., Manager Pengelolaan Sistem dan Data Layanan Bantuan Belajar pada Pusat Pengelolaan Pembelajaran UT Wahyu Inayanto, S.Kom. dan jajaran pejabat dan staf UT lainnya.

Rahmat Budiman S.S., M.Hum., Ph.D., mengucapkan apresiasinya atas kedatangan STZQI ke UT Pusat sekaligus berterima kasih atas niat baik yang dimilikii STZQI untuk menggandeng UT demi mencapai misi mulia yaitu memberikan pendidikan kepada seluruh lapisan masyarakat. Beliau sendiri mengharapkan agar audiensi ini dapat berjalan lancar serta memberikan manfaat bagi kedua pihak, agar dapat terus memberikan layanan terbaik demi memajukan pendidikan di tanah air. Beliau pun menegaskan bahwa UT siap membantu mempersiapkan lebih lanjut untuk pengembangan infrastruktur juga  teknik pembelajaran digital learning pedagogy yang diperlukan.  Beliau pun berpesan untuk bersama-sama memasyarakatkan pendidikan tinggi khususnya online learning di semua kalangan termasuk pesantren seperti halnya pada Yayasan Tahfidz Zaawiyah Indonesia.

Selanjutnya, Moch. Hilmi As Shiddiq dalam sambutannya menyampaikan ucapan syukur dan terima kasihnya atas kerja sama dan hubungan baik yang selama ini terjalin di antara kedua pihak. Beliau pun menyampaikan bahwa keinginan STZQI untuk bekerja sama dengan UT didasari oleh fakta bahwa banyaknya lulusan pesantren yang kurang mampu secara ekonomi, sehingga STZQI merasa bahwa UT memiliki kemampuan untuk memberi wadah bagi calon mahasiswa lulusan pesantren tersebut. Beliau menyatakan bahwa dengan kolaborasi, STZQI akan membuat Pesantren Mahasiswa. “Dengan Pesantren Mahasiswa, kami berharap kami bisa membumikan nilai Al-Quran dengan yang disebut dengan tafsir kontekstual; menyatukan ilmu Al-Quran dan ilmu Sains, ” ujar  Moch. Hilmi. Beliau juga merasa dengan kerja sama kedua pihak diharapkan ke depannya mudah-mudahan dapat menjadi salah satu alternatif jalur UT dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat. “Insya Allah, dapat menjadi berkah bagi kita semua, karena semua didasari niat membantu negara dalam mencerdaskan bangsa,” tutup Moch. Hilmi.

Acara pun diakhiri dengan diskusi terkait LMS UT dengan Kasubdit Pengamanan dan Audit Sistem Informasi Dimas Agung Prasetyo, M.Sc. dan Manager Pengelolaan Sistem dan Data Layanan Bantuan Belajar pada Pusat Pengelolaan Pembelajaran UT Wahyu Inayanto, S.Kom., sebagai pemateri.

Dalam materi kedua narasumber ini, dijelaskan tentang Pengembangan Arsitektur IT untuk Mendukung Pembelajaran Daring. Dimas Agung Prasetyo, M.Sc., menjelaskan, bahwa UPT TIK merupakan salah satu unit yang ada di Universitas Terbuka dan bertanggung jawab melakukan pengembangan arsitektur IT UT untuk melakukan pembelajaran daring yang merupakan layanan bantuan belajar utama yang diberikan UT ke mahasiswa, seperti halnya juga yang dijelaskan oleh Wahyu Inayanto terkait bantuan pembelajaran pada mahasiswa. Beliau menjelaskan tantangan yang dihadapi dalam menggunakan Moodle sebagai Learning Management System (LMS) yang merupakan perangkat teknologi untuk pembelajaran jarak jauh. Salah satu tantangannya yaitu mempersiapkan tutor yang bisa mengoperasikan aplikasi pembelajaran daring dengan baik. Tutor perlu dilatih mulai bagaimana mempersiapkan materi ajar terstruktur, mengoperasikan aplikasi, serta dapat membangun kelas mendasarkan model online pedagogi yang benar.

Diskusi kedua pihak pun berlangsung dengan produktif karena membahas banyak hal secara teknis sesuai dengan kebutuhan STZQI dan UT. Dengan diskusi seperti ini, kedua pihak pun merasakan manfaat yang besar dalam melaksanakan perannya bagi perkembangan pelayanan dunia pendidikan tinggi di Tanah Air. UT terus menerus berupaya dalam membangun relasi baik dengan banyak institusi lain seperti halnya dengan STZQI yang merupakan bentuk semangat untuk memberikan pendidikan tinggi terbaik, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia.