Inovasi PTJJ di Masa Post-Covid 19

Webinar Association of Open Universities (AAOU) dalam serangkaian AAOU Webinar Series 2022: (R)evolution of ODL kembali hadir untuk ketiga kalinya dengan mengusung tema “Innovations in ODL Post-Covid 19”. Webinar ini berlangsung secara daring melalui Zoom dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube UT TV pada Selasa, 14 Juni 2022. 

Seperti yang kita ketahui, sistem pendidikan di era post-pandemi kini kembali mengalami pergeseran. Kegiatan belajar yang semula berlangsung secara daring, perlahan mulai dilaksanakan secara luring dan tatap muka. Hal ini mengharuskan instansi pendidikan yang menerapkan sistem Open and Distance Learning (ODL) atau Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (PTJJ) untuk terus melakukan pembaruan agar tetap relevan di era post-covid 19. 

Universitas Terbuka sebagai universitas negeri yang menerapkan sistem PTJJ bersama dengan universitas lain di Asia yang menerapkan sistem pendidikan yang sama turut berusaha untuk melakukan terobosan baru di era new normal setelah pandemi Covid 19. Untuk mengupas hal tersebut lebih dalam, webinar kali ini mengundang dua pembicara yaitu Martin Dougiamas, Founder and CEO of Moodle dan Dr. Christothea Herodotou, Associate Professor of Open University, UK. Kegiatan webinar dipandu oleh Wakil Rektor Bidang Pengembangan Institusi dan Kerja Sama UT sekaligus Sekretaris Jenderal AAOU, Rahmat Budiman, M.Hum., Ph.D. dan dimoderatori oleh dosen dari Payame Noor University Iran, Dr. Monirosadat Hosseini. 

Webinar ini dibuka oleh Rektor Universitas Terbuka sebagai Presiden AAOU periode 2020-2022, Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D. dengan menyampaikan rasa terima kasih kepada kedua pembicara dan moderator yang hadir pada kesempatan ini. Beliau turut mengungkapkan harapan agar webinar ini dapat memberikan manfaat, terutama bagi instansi pendidikan yang menerapkan sistem PTJJ di masa post-covid 19 ini.  

Martin Dougiamas menyampaikan bahwa dalam perkembangannya, Moodle telah mengalami perubahan yang cukup signifikan dalam segi interface untuk dapat mengakomodasi kebutuhan penggunanya. Seperti fitur course index serta warna icon yang bervariasi dan dapat diubah sesuai keinginan. Hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan Open Edtech yaitu menyediakan infrastruktur pendidikan berstandar global, bersifat terbuka, dan berkualitas tinggi untuk semua pendidik dan pelajar.

Selanjutnya, presentasi dari Dr. Christothea Herodotou berfokus pada sistem penilaian di masa post-Covid 19. Perubahan pada proses ujian yang sebelumnya dilaksanakan luring kini bergeser menjadi daring dan open book. Maka dari itu, proses penilaian yang dilakukan juga harus ikut berubah. Kini, para penilai diharuskan untuk dapat membedakan hasil karya yang asli dan yang dibuat oleh AI (Artificial Intelligence).

Selain itu, ia menambahkan bahwa penting bagi instansi pendidikan untuk memastikan setiap pelajarnya mendapatkan fasilitas maksimal dan pengalaman yang menyenangkan dalam proses pembelajaran. The Open University memfasilitasi pengajarnya dengan Predictive Learning Analytics (PLA) untuk dapat memantau performa dari mahasiswanya. Dengan adanya PLA, mahasiswa the OU UK dapat mendapatkan bantuan dan dukungan ketika dibutuhkan.

Rangkaian kegiatan webinar ini ditutup oleh Sekretaris Jenderal AAOU dengan mengajak partisipan untuk bertasipasi dalam mengimkan karya tulisnya ke AAOU Journal.