Targetkan Pendamping Desa, Kemendes PDTT Kembangkan Bahan Ajar dengan UT

Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan naskah Nota Kesepahaman yang telah dilakukan bulan lalu, Sekertaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) yang diwakili oleh Helmiati, S.H., M.Si. selaku Kepala Pusat Pelatihan Masyarakat beserta jajarannya kembali mengunjungi Universitas Terbuka di Operational Room, Rabu (20/02/2019). Kunjungan ini juga dihadiri oleh Prof. Dr. Haryono Suyono Ketua Tim Penasihat Menteri Kemendes PDTT dan Rektor Universitas Trilogi Dr. Sahnaz Udan, serta Rektor UT Prof. Drs. Ojat Darojat, M.Bus., Ph,D., Wakil Rektor Bidang Pengembangan Institusi dan Kerja Sama Dr. Liestyodono Bawono Irianto, M.Si., Staf Ahli Bidang Kelembagaan dan Para Staf Ahli Wakil Rektor IV.

Rektor UT menyampaikan bahwa rencana pengembangan bahan ajar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) ini sejalan dengan semangat UT untuk menjangkau yang tidak terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia serta, UT menyambut dengan baik guna meningkatkan kapasitas masyarakat Indonesia dan turut mendukung peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK). Hal ini beriringan dengan target yang dicanangkan oleh Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi bagi UT untuk mencapai satu juta mahasiswa.

Rencananya, Kemendes PDTT dan UT akan mengembangkan bahan ajar melalui Massive Open Online Courses (MOOCs) bagi 40,000 Pendamping Desa Kemendes PDTT yang tersebar di seluruh desa di Indonesia. MOOCs ini akan segera diluncurkan di website UT dan Kemendes PDTT mulai Maret 2019. Melalui PJJ, diharapkan dapat menyentuh seluruh pendamping tanpa batasan ruang dan waktu, serta dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Menurut Dr. Sahnaz Udan, sejalan dengan UT, Universitas Trilogi berencana mengembangkan blended learning yang akan diterapkan pada beberapa mata kuliah dalam bentuk kerja sama dengan UT.  Tentunya, Rektor UT menyambutnya dengan baik kerja sama tersebut dan UT akan menjadikan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sebagai mitra dalam pengembangan pembelajaran daring.