UT Gelar Sarasehan Pendidikan Jarak Jauh

Untuk pertama kalinya, di usia 33 tahun ini Universitas Terbuka (UT) mengadakan kegiatan diskusi yang bertajuk Sarasehan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) UT. Kegiatan ini merupakan wadah bagi para dosen UT untuk berdiskusi dan bertukar wawasan mengenai dunia pendidikan jarak jauh. Acara tersebut dibuka langsung oleh Rektor UT di Balai Sidang Universitas Terbuka Convention Center (UT), Senin (27/11/2017). Acara yang digelar selama 2 hari ini mengambil tema “Dinamika PJJ di Tingkat Nasional dan Internasional, serta Implikasinya terhadap Penyelenggaraan UT”.

Dalam sambutannya, Rektor UT Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D. menyampaikan apresiasinya kepada pihak-pihak yang telah berjasa terhadap terselenggaranya acara tersebut. Ia merasa sarasehan tersebut merupakan acara yang penting. Ia berharap, melalui kegiatan seperti ini, pelaku PJJ memiliki gambaran dan konsep dasar yang sama tentang open and distance learning. Menurutnya, memiliki pemahaman yang sama tentang konsep dan teori pembelajaran tersebut, akan memberikan warna terhadap praktik keseharian yang akan dilakukan. Setiap gerakan dan kebijakan pasti akan diarahkan oleh konsep dan teori yang benar. “Ini merupakan gagasan yang sangat bagus, supaya kita semua memiliki pemahaman yang sama tentang konsep, teori, dan praktik pendidikan jarak jauh” ujarnya.

Ia menambahkan saat ini penyelenggara pendidikan jarak jauh bukan lagi hanya UT. “Mudah-mudahan dengan hadirnya para penyedia baru dalam PJJ, kita akan semakin kompetitif. Tapi tidak dalam pengertian memandang mereka sebagai lawan, justru memandang mereka sebagai mitra untuk bekerja bersama-sama dengan UT dalam rangka mencerdaskan anak bangsa, dalam rangka meningkatkan kualitas SDM di tanah air ini” paparnya.

Menyikapi perkembangan teknologi saat ini, Rektor UT menganggap revolusi industri yang menghadirkan internet sebagai platform sudah tidak bisa dihindari lagi. Wacana inovasi yang sekarang semakin menghangat dan dibicarakan di semua kalangan merupakan hal yang harus disikapi secara profesional. Ia berharap kehadiran UT di tengah-tengah masyarakat yang lebih mengedepankan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelayanan PJJ akan semakin dapat diterima.

Dalam rangkaian acaranya, UT mengundang narasumber dari Kemenristekdikti RI, Guru Besar UT, pakar di bidang e-learning, penyelenggara e-learning, penyelenggara PJJ dari PT lain, dan lembaga pemerintah penyelenggara PJJ, diantaranya Dirjen Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kemenristekdikti Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc. untuk memberikan materi tentang “Inovasi Disruptif dalam Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh Di Indonesia”; Direktur SEAMEO SEAMOLEC Dr. Abi Sujak, M.Sc. yang menjadi pembicara bahasan “Pengembangan OER dan MOOCs dalam Pendidikan Jarak Jauh”; Direktur Pembelajaran, Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P. dengan bahasan “Kebijakan RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) Kemenristekdikti”; serta narasumber kompeten lainnya.

Acara yang dijadwalkan berjalan selama dua hari ini diikuti oleh seluruh dosen dan beberapa tenaga kependidikan di kantor UT pusat dan di Unit Program Belajar Jarak Jauh UT yang mengikuti melalui sambungan video conference.