Pengusaha Jamu dan Rektor Termuda Hadir di Seminar FEKON 2015

Laporan ketua panitia Arief R. Susila, SE, M.Si. menyampaikan FEKON UT mengangkat tema semnas 2015: Dunia usaha saat ini masih dihadapkan perubahan lingkungan bisnis yang semakin turbulen, sehingga mereka saling berlomba mencari berbagai strategi baru agar bisa bertahan dalam menghadapi gempuran persaingan. Pencarian strategi baru baru ini terpaksa ditempuh karena dengan cara-cara konvensional, banyak dunia usaha yang mengalami frustrasi karena perubahan berlangsung begitu cepat sehingga sulit diprediksi sebelumnya. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika kemudian muncul berbagai konsep atau pemikiran baru, baik dalam ilmu ekonomi, akuntansi maupun manajemen. Beberapa hal tersebut menjadi dasar dipilihnya tema "Current Issues of Theoretical and Practical on Economics, Business/Management and Accounting" dalam seminar nasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka (FEKON UT), pada10 September 2015.

Dekan FEKON UT memukul gong buka semnas 2015

Seminar nasional yang merupakan rangkaian dari kegiatan Dies Natalis UT yang ke 31 ini, diadakan di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Pada seminar nasional tersebut, FEKON UT menampilkan pembiacara dari kalangan akademisi dan praktisi atau pengusaha. Dari kalangan akademisi diwakili oleh Prof. Dr. Firmanzah, Rektor Universitas Paramadina. Sedangkan dari kalangan pengusaha diwakili oleh Irwan Hidayat, President Direktur Sido Muncul. Seminar ini dihadiri sekitar 300 orang, termasuk 115 pemakalah.

Rektor Paramadina pidato seminar nasional FEKON 2015

Kegiatan seminar nasional tersebut diawali dengan sambutan Rektor UT Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed., Ph.D. yang disampaikan oleh Dekan FEKON UT, Drs. Moh. Muzammil, M.M. Rektor UT menyampaikan bahwa lahirnya beragam konsep atau pemikiran baru, terutama dalam ilmu ekonomi/bisnis, seringkali dilatarbelakangi oleh merupakan upaya dunia usaha dalam mengatasi masalah di masa lalu. Sebagai contoh, munculnya konsep manajemen mutu didorong oleh kondisi industri mobil Amerika Serikat yang terengah-engah menghadapi persaingan dengan industri mobil Jepang. Rasanya jarang sekali konsep manajemen yang lahir sebagai upaya mengantisipasi era hypercompetition. Justru yang sering terjadi adalah munculnya konsep-konsep tersebut lebih didorong oleh berbagai himpitan yang dihadapi perusahaan-perusahaan raksasa dunia dalam menghadapi ketatnya persaingan. Seiring dengan dinamisnya perubahan lingkungan, maka banyak konsep manajemen bermunculan. Sering terjadi suatu konsep belum sempat diimplementasikan secara konsisten, konsep lain sudah lahir. Akhirnya para akademisi ataupun praktisi bisnis sering terjebak dalam kegiatan updating yang melelahkan tanpa sempat mengkaji manfaatnya bagi dunia usaha.

Suasana seminar nasional FEKON UT di UTCC 2015

Menghadapi kondisi tersebut, Rektor UT menyarankan agar kita bersikap lebih bijak, yakni mencari makna dan manfaat dari konsep-konsep tersebut karena jarang ditemukan laporan penelitian yang mengkaji dampak implementasi konsep-konsep tersebut dalam meningkatkan keunggulan bersaing, khususnya bagi industri di Indonesia. Dengan demikian, setelah melakukan kajian secara mendalam, kita tidak gegabah lagi mempercayai kemujaraban konsep-konsep tadi sebagai solusi “manjur” dalam menghadapi turbulensi bisnis seperti sekarang ini.