Rapat Pleno MWA Terbuka 2023: Laporan Tahunan UT 2022

Transformasi UT menjadi PTN-BH telah secara resmi disahkan pemerintah melalui PP No. 39 Tahun 2022 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum Universitas Terbuka. Dalam prosesnya menjadi sebuah PTN-BH, UT diwajibkan melengkapi organ penting pada organisasinya. Selain Rektor dan Senat Akademik Universitas (SAU), UT juga harus memiliki Majelis Wali Amanat (MWA). MWA memegang peran penting dalam langkah UT menjalankan seluruh visi misinya. Pada 10 Januari 2023 lalu, UT telah menggelar rapat perdana MWA UT dan secara resmi memilih Prof. Ainun Naim, Ph.D., MBA sebagai Ketua MWA.

Sebagai langkah dalam memenuhi tugasnya, pada 16 Agustus 2023 MWA UT sukses menyelenggarakan Rapat Pleno Terbuka MWA UT. Dilaksanakan di UTCC Pondok Cabe, rapat pleno ini dihadiri langsung oleh Ketua MWA UT Prof. Ainun Naim, Ph.D., MBA, Rektor UT Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D., Ketua SAU Prof. Dr. Chanif Nurcholis, M.Si., beserta 14 anggota MWA lainnya termasuk Prof. Dr. (H.C.) Dahlan Iskan yang hadir secara luring, serta Mendikbudristekdikti Nadiem Anwar Makarim BA, MBA, Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, S.IP., dan Prof. Dra. Tjitjik Srie Tjahjandarie, Ph.D. yang hadir secara daring.

Acara diawali dengan pembukaan rapat oleh Ketua MWA. Beliau menyampaikan bahwa MWA UT bertugas menetapkan kebijakan dasar agar UT dapat berkembang memberikan pendidikan tinggi terbuka berkualitas. Untuk tujuan tersebut, MWA UT berkomitmen menjaga good governance di UT. “Kami berharap Bapak Ibu dan masyarakat dapat memberikan masukan untuk UT ke depannya,” ucap Prof. Ainun.

Selanjutnya, Rektor UT pun menyampaikan Laporan Tahunan UT 2022. Secara garis besar, Rektor UT melaporkan terkait Visi dan Misi UT, Nilai Budaya Kerja, Gambaran Umum Laporan yang diikuti dengan 3 (tiga) isu pokok yang terkandung dalam laporan yaitu Peningkatan Kualitas Akademik, Perluasan Daya Jangkau, dan Penguatan Tata Kelola. Dilanjutkan dengan Pencapaian Indeks Kinerja Utama UT, serta diakhiri dengan Rencana Pengembangan UT di masa yang akan datang.

Rektor menyampaikan bahwa Visi dan Misi UT mengandung impian yang terus diupayakan sekuat tenaga. “Menjadi Perguruan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh Berkualitas Dunia” menjadi Visi UT yang mana juga memiliki 3 Misi untuk mencapai Visi tersebut. Visi dan Misi ini telah dicanangkan sejak UT didirikan, serta merupakan mandat pemerintah.

Lebih jauh, Rektor menyampaikan UT bertanggung jawab dalam memeratakan pendidikan tinggi berkualitas kepada seluruh lapisan masyarakat di seluruh penjuru negeri. Selanjutnya, Prof. Ojat pun memaparkan KIIARA (Kualitas, Integritas, Inovasi, Aksesibilitas, Relevansi, Akuntabilitas) sebagai nilai-nilai inti budaya kerja yang setiap saat ditumbuhkembangkan kepada setiap insan UT agar dapat secara optimal memberikan kontribusi membantu UT mencapai visi dan misinya.

Kemudian Rektor menyampaikan bahwa sejak tahun 2017, jumlah mahasiswa UT setiap tahunnya bertambah dan terus berada pada tren positif. Terakhir pada 2022, UT pun memiliki jumlah mahasiswa sebanyak 482.522 mahasiswa. “Selanjutnya, kami mencanangkan agar UT mencapai 500 ribu mahasiswa, kami mohon doa Bapak/Ibu sekalian,” pungkas Rektor. Target ini pun sangat realistis, asalkan seluruh sumber daya dikerahkan dengan tepat.

Beliau pun melaporkan berbagai demografi mahasiswa UT berdasarkan Fakultas, Usia, Jenis Kelamin, dan berdasarkan domisili di dalam dan luar negeri. Beliau menegaskan bahwa UT merupakan Perguruan Tinggi terbesar di Indonesia, terbukti bahwa mahasiswa UT pun tersebar di 515 Kabupaten/Kota, 37 Provinsi, serta tersebar di sebanyak hampir 50 negara di seluruh dunia.

Rektor UT kemudian memaparkan bahwa saat ini UT memiliki 43 program studi yang tersebar pada program Diploma, Sarjana, Magister, dan Doktor. Di samping itu, UT menyediakan layanan program non-degree yang dikelola oleh ICE-Institute (ICE-I). Hal ini merupakan kepercayaan pemerintah kepada UT. Program sertifikasi yang dikelola ICE-I tersebut merupakan konsorsium yang terdiri pula di dalamnya berbagai program dari perguruan tinggi besar di Tanah Air, serta secara keseluruhan tergabung dan UT ditunjuk sebagai ketua konsorsium marketplace pembelajaran dalam jaringan tersebut. “Saat ini ditawarkan 454 mata kuliah dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan 3.060 mata kuliah internasional,” ujar Prof. Ojat.

Terkait pengakreditasian, Prof. Ojat menyampaikan bahwa 13 Prodi di UT telah terakreditasi A, serta 27 Prodi telah terakreditasi B, dan 3 Prodi terakreditasi Baik oleh BAN-PT. Adapun terkait peningkatan kualitas akademik, UT telah dan sedang merevisi kurikulum yang mengacu pada pendekatan Outcome-Based Education (OBE) dan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang merupakan arahan Kemendikbudristek kepada seluruh perguruan tinggi.

Dalam menjaga kualitas mahasiswa UT, kepemilikan bahan ajar merupakan syarat penting dalam terjadinya proses pembelajaran, bahkan sama pentingnya dengan keberadaan dosen. Karena itu, Rektor pun melaporkan bahwa sejak tahun 2017, seluruh mahasiswa wajib memiliki bahan ajar. Kepemilikan bahan ajar cetak dan digital merupakan sebuah kewajiban bagi mahasiswa, hal ini dicanangkan setelah melakukan evaluasi bahwa banyak mahasiswa yang tidak memiliki bahan ajar dinilai tidak siap dalam melaksanakan ujian.  “Kebijakan ini telah memberikan kontribusi positif dalam mendukung kesuksesan mahasiswa,” ungkap Prof. Ojat.

Selain  penyediaan bahan ajar, UT pun menawarkan berbagai jenis Tutorial agar lebih memantapkan kembali pemahaman mahasiswa untuk menghadapi ujian.

Selain melalui bahan ajar, UT selalu berkomitmen menyiapkan layanan pendukung untuk membantu kesuksesan belajar mahasiswa. Layanan pendukung ini ditujukan agar mahasiswa UT menjadi pembelajar jarak jauh yang tangguh. “Kita melaksanakan Distance Learning Skill Workshop, jadi ketika mahasiswa bergabung ke UT, mahasiswa menjadi familiar dengan cara belajar jarak jauh yang tepat,” ungkap Pak Rektor.

Seluruh proses pembelajaran mahasiswa UT, sejak awal masuk, hingga saat ujian, selalu dikawal dengan pelatihan-pelatihan yang mendukung kesuksesan beljar. Beliau menambahkan, UT mengedukasi para mahasiswa agar siap secara mental dalam belajar dan ujian, namun UT pun selalu mengevaluasi dan memproduksi kebijakan yang strategis dan tepat dalam melayani mahasiswa. Prof, Ojat menyatakan bahwa hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya mendukung kesuksesan belajar mahasiswa, tumbuh menjadi self-directed learner, self-managed learner, sebagai pembelajar jarak jauh yang tangguh.

Kemudian, Rektor menyampaikan dari segi pendapatan bahwa UT memiliki tren positif dan relatif meningkat tiap tahunnya. Beliau melaporkan bahwa terakhir pada tahun 2022, jumlah pendapatan UT berjumlah sekitar 1,5 Triliun. “PNBP UT sangat bagus, karena walaupun murah, tetapi jumlah mahasiswa yang banyak pun menjadi faktornya. Dengan ini juga, kita manfaatkan untuk meningkatkan kualitas akademik dan kualitas layanan kita pada mahasiswa,” lapor Pak Rektor.

Terkait perkembangan opini audit Kantor Akuntan Pajak, UT pun selalu memperoleh Wajar Tanpa Pengecualian dan telah dipertahankan dalam satu dekade terakhir.

Rektor menyampaikan pula rencana UT sebagai Digital Learning Ecosystem (DLE), termasuk di dalamnya, saat ini UT sedang mengembangkan dan mengintegrasikan sistem tata kelola UT yang didukung dengan berbagai aplikasi dan software yang dikembangkan UT dan diintegrasikan dalam satu Sistem Informasi Perencanaan, Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban (SIPPP) UT. Selain SIPPP, UT juga telah meluncurkan aplikasi My UT sebagai portal mahasiswa dalam mengakses informasi pendukung.

Berkaitan dengan Pencapaian IKU, Rektor menyampaikan bahwa terdapat beberapa IKU yang belum tercapai di Tahun 2022. Namun secara keseluruhan, indikator-indikator tersebut telah dapat diidentifikasi dan dapat ditanggulangi dan diatasi di tahun 2023 dan tahun mendatang. Selain itu, tidak tercapainya beberapa indicator tersebut pun dikarenakan UT telah memiliki alasan strategis yang visioner di masa depan walaupun dengan konsekuensi tidak dapat memaksimalkan pencapaian IKU di tahun 2022.

Pada akhir laporannya, Prof. Ojat menyampaikan rencana pengembangan UT ke depan. Beberapa rencana tersebut adalah penguatan jati diri UT sebagai PTN-BH, penawaran prodi internasional, penawaran prodi baru yang relevan dengan pasar kerja dan perkembangan teknologi sekaligus penutupan prodi jenuh, penguatan DLE, partisipasi dalam pemeringkatan Times Higher Education (THE), pengembangan entitas bisnis, dan “Pengembangan Dana Abadi”.

Dalam hal akademik, UT berencana membuka dan menutup Prodi-Prodi sesuai dengan perkembangan pasar kerja. UT pun berupaya untuk meningkatkan berbagai pendukung-pendukung untuk meningkatkan kualitas layanannya. Melalui peningkatan citra, pengembangan sarana pendukung, serta menghasilkan pendapatan lebih, segala rencana upaya yang dilakukan UT semata-mata memberikan pelayanan dan produk terbaik bagi mahasiswanya. 

Terakhir, rapat pleno terbuka MWA UT pun ditutup dengan penandatanganan Berita Acara dan sesi foto bersama.

Rapat Pleno MWA Terbuka kali ini pun menjadi bukti pentingnya akuntabilitas UT sebagai sebuah institusi. Laporan yang disampaikan Rektor UT secara terbuka ini pun semata-mata demi membuka pintu perbaikan kinerja UT sebagai secara holistik. Dengan evaluasi secara berkala, UT terus berupaya agar dapat meningkatkan kualitasnya sebagai perguruan tinggi. Segala upaya yang dilaksanakan UT pun memiliki tujuan utama demi mengabdi kepada Tanah Air.